Hari ini adalah hari ulang tahunku yang ke 23. Apakah aku senang? Tentu tidak, bun. Ngerasa aneh? iya. 23? Padahal baru kemarin berasa jadi anak kuliahan, anak baru gede yang masih umur 18 or something.
Untuk umur yang baru
ini so far gak ada rencana perayaan apa-apa. Hal ini bukan tanpa sebab tentunya.
Pertama, lagi gak ada uang lebih. Kedua, gak punya temen di sini, which is literally sangat
menyedihkan. Ketiga, lagi musim pandemi, yang mana kita harus melaksanakan 3M.
Nah, kalau penyebab pertama dan kedua sih oke lah ya meskipun gak punya uang
bisa pinjem demi gaya-gayaan. Terus kalo gak punya temen tinggal pinjem juga,
temen adek atau orang lewat diajakin mampir. Tapi masalahnya penyebab ketiga
itu sudah tidak bisa diganggu gugat. Jadi yaudah gak bakal merayakan
apa-apa. Biasanya juga gak pake perayaan, sih. Tapi bedanya, biasanya kan gak
ngerayainnya karena gak ada uang lebih, kalau sekarang gak ngerayain karena ada
covid-19, a progress I see.
23
tahun.
Masih ingat banget, waktu masih 18 tahun, suka banget ngebayangin gimana nanti
di masa depan. Walaupun gak punya role model yang bisa di- look up to
sepenuhnya, sukanya tetep kekeuh berkeinginan untuk cepat-cepat jadi orang dewasa.
Kalau dipikir-pikir sekarang, sedih juga, sih. Menghabiskan masa kecil berharap
jadi orang dewasa, berharap waktu bisa cepat berlalu. Sekalinya sudah jadi orang dewasa, net not... rada zonk.
Sebenernya apa sih ciri-ciri yang jadi penanda kalau seseorang itu sudah dewasa? Menurutku sih yang jadi penanda kalau kita sudah memasuki fase menjadi orang dewasa itu salah satunya adalah ketika harus siap menerima notifikasi dari facebook yang
mengingatkan beberapa foto sama temen-temen ketawa-ketiwi di tengah sawah
itu ternyata adalah foto 8 tahun yang lalu. Atau series of events lainnya, seperti pertama kalinya
kamu sama kakak kelas yang disukain,--yang statusnya di bom like facebooknya demi
mendapat perhatian-- berteman di facebook, hahaha.
See...
In
some way, ngerasanya hidup itu indah, frens. Tapi ada masa ketika cuma
pengen bilang, “WHAT THE DAMN HELL??!!”. Seperti yang dibilang sebelumnya,
baru kemarin rasanya jadi ABG, lulus SMA, excited abis menuju kursi
perkuliahan. Tapi tidak begitu lama kemudian, bangun, liat cermin, senyum,
atau lebih tepatnya sedikit meringis sambil memandang diri melalui refleksi
yang ada di cermin dan sadar bahwa sekarang hidup udah hampir seperempat
abad. Dan cuma bisa wondering, “Oh, I thought I’d have my shit completely
together in my twenties, meh.”
Again, yaudahlahya~
Jadi ya, di hari
kelahiran yang enggak special banget ini, biar sedikit lebih ada artinya, daripada nulis nulis gak jelas doang, akhirnya memutuskan untuk membagikan 23 pelajaran penting dalam hidup yang telah dipelajari
selama 23 tahun. Sebenernya gak juga sih, baru beberapa tahun terakhir ini doang mempelajari tentang hal-hal ini. Harapannya sih kalo ada yang baca, ya
bisa berguna gitu, lumayan jadi amal jariyah kan.
Langsung aja deh, check it out.
- Lakukan apa yang pengen dilakukan bukan apa yang orang lain ekspektasiin. Ikuti kata hati dan gak usah peduli sama apa yang orang lain bilang. Semakin kesini semakin sadar bahwasanya, terkadang beberapa orang tuh cuma pengen komen dan kepo sama masalah kehidupan kita, gak sepenuhnya pengen bantu.
- Segala sesuatu itu terjadi karena ada alasan dibaliknya. Fyuh, percaya banget sama kata-kata ini. Perjuangan yang selama ini kita lalui akan mengarahkan kita jadi pribadi yang lebih bijaksana, azek.
- Semua orang punya waktunya masing-masing. Mungkin kita dikasih waktu lebih lama biar kita bisa belajar lebih mengenai hidup yang kita jalani saat ini. Again, hidup itu bukan kompetisi. Ketika kita bisa lebih cepet dari orang lain bukan berarti kita berhasil menang, begitu juga sebaliknya. Jangan jadiin orang lain sebagai competitor. Competitor sejati kita itu ialah diri kita sendiri, frens.
- Ikuti insting dan kata hati. Kalo menurut kamu sesuatu itu benar ikutin aja, gas. Tapi kalo menurut kata hati sesuatu itu salah, mending mundur aja. Penyesalan itu selalu datang di akhir. Emang gak ada salahnya memulai, tapi kalau dari awal sudah doesn’t feel right mending dipikirin lagi.
- Ambil foto sebanyak-banyaknya. Gak harus di-publish kok. Disimpen aja, jadi kenangan. Biar nanti pas tua, bisa melihat dan mengenang kembali foto-foto itu. Atau liatin ke anak-anak atau bahkan cucu-cucu, betapa membahagiakannya hidup di masa yang lalu.
- Berhenti khawatirin tentang masa depan. Khawatir tidak akan membawa kita kemana-mana, frens. Seperti yang aku bilang sebelumnya, apapun yang emang ditakdirin buat kita ya bakal jadi milik kita, bakal ada di hidup kita.
- Orang-orang yang membawa negative vibes tuh gak perlu ada di hidupmu. Mereka cuma bisanya menjatuhkan. Beneran, jauhin. Blokir sosmednya.
- Jaga baik-baik tubuh yang Tuhan titipin buat, luar dalam. Kesehatan mental penting, begitu juga kesehatan fisik. Jaga mereka berdua baik-baik maka mereka juga akan menjaga kita.
- Ada banyak banget hal yang bisa diliat di banyak tempat di dunia yang luar biasa ini yang harus banget disamperin. Jangan terpenjara di dunia sendiri. Explore!
- Kadang membiarkan seseorang pergi dan membiarkan hidup ngebawa kita kemanapun adalah apa yang harus dilakuin ketika gak punya pilihan.
- Gak apa-apa kok kalo terkadang kamu merasa sedih, marah, takut dan emosi-emosi lainnya. Manusiawi.
- Kasih waktu buat diri sendiri menemukan apa yang dipengenin dalam hidup dan siapa kita sebenarnya.
- Nyanyi-nyanyi di mobil atau di motor itu seringnya sangat bisa menyelesaikan -atau setidaknya meredam- masalah.
- Kadang orang-orang baik juga melakukan kesalahan, kok. Kita gak bisa berharap lebih sama orang lain, apalagi kalo mereka cuma manusia biasa.
- Akan selalu ada yang bisa dipelajari dalam hidup. Hidup itu tentang belajar sepanjang hidup.
- Beberapa hal terkadang terjadi tanpa sebab. Kita gak tahu harus ngapain. Yang kita bisa lakukan adalah terus berusaha.
- Jangan mikirin tentang masa depan sampai stress sendiri. Fokus buat sekarang dulu. Just live in the moment and live your best life.
- Perubahan itu perlu dalam hidup, dan sering banget terjadi. Seringnya, sekalinya kita membuat keputusan, semesta suka mencoba shaking things up. Makanya perlu untuk terbiasa. Semakin kuat kita menghadapi semuanya, maka semakin bahagia juga dalam hidup- atau seenggaknya semakin tahan banting lah.
- Kita gak butuh validasi dari orang lain. Kita tau betapa berharganya diri sendiri. Kamu tau kekurangan yang kamu punya dan yang lebih penting, kamu tahu kekuatan dan kelebihan yang kamu miliki.
- Komunikasi adalah kunci utama dari banyak hal. Ketika kita udah tahu cara berkomunikasi, menyampaikan apa yang ingin disampaikan ke orang lain, hubunganmu sama orang tersebut pasti bakal lebih kuat. Selain belajar ngomong, pastikan juga untuk belajar mendengarkan.
- Memiliki beragam teman dalam hidup dapat membantu kita jadi manusia lebih baik. Semakin beragam temen, semakin banyak kita belajar dari mereka, baik cara pikir, cara mengambil keputusan, dsb.
- Gak usah ngurusin orang lain kalau niatnya mau kepo doang tanpa ngebantu.
- The best is yet to come.
Komentar
Posting Komentar